Wawancara kerja atau interview merupakan sebuah tahapan yang harus dilalui oleh seseorang yang sedang mencari pekerjaan baru. Bagi sebagian orang, tahap wawancara ini terkadang membuat stres karena secara otomatis akan bertemu dengan berbagai pertanyaan saat interview yang terkesan penuh dengan ‘jebakan’. Proses perekrutan kerja sering kali bervariasi, tergantung pada masing-masing perusahaan. Yang pasti, setiap proses perekrutan kerja memiliki sesi wawancara.
Pada dasarnya, pertanyaan wawancara kerja yang diberikan oleh tim rekrutmen sebuah perusahaan hampir selalu sama. Umumnya hanya seputar apa yang tertulis di Curriculum Vitae (CV) dan pengalaman kerja kamu sebelumnya. Bukannya tanpa alasan bila pertanyaan wawancara kerja disebut sebagai pertanyaan yang penuh dengan jebakan. Ini karena jawaban yang diberikan nantinya akan berpengaruh pada pandangan dan penilaian para perekrut terhadap kandidat dan tentunya juga berperan pada hasil akhir wawancara.
Idealnya, wawancara dilaksanakan untuk memastikan apakah kita kandidat yang tepat dan sesuai dengan visi misi serta budaya kerja perusahaan. Informasi tambahan mengenai diri kita sangat dibutuhkan karena berhubungan dengan perkembangan perusahaan. Maka dari itu, tentu saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan memiliki tujuan tersendiri. Jika kita berhasil menjawab pertanyaan dan dirasa cocok dengan perusahaan, maka kita akan lolos ke proses selanjutnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara kerja yang memang seringkali ditanyakan kepada calon karyawan:
- Bisa ceritakan tentang diri kamu?
- Apa kelebihan dan kekurangan kamu?
- Darimana kamu mendapatkan info pekerjaan ini?
- Mengapa kamu melamar untuk posisi ini dan di perusahaan ini?
- Apa saja yang kamu tahu tentang posisi dan perusahaan ini?
- Apa yang bisa meyakinkan kami untuk merekrut kamu?
- Kapan kamu bisa mulai bergabung dengan tim kami?
- Berapa ekspektasi gaji yang kamu inginkan?